Sabtu, 27 Februari 2010

bagi yang mau jadi follower and mau ikut curhat-curhatan disini boleh ko
aku mau tanya apa suka dukanya berorganisasi di OSIS buat yang iktu OSIS,
buat yang ga
mungkin ada yang punya unek-unek kepadaku
silahkan keluarkan disini
bebas ko

Kamis, 25 Februari 2010

nabi adam dilahirkan???

Ternyata Nabi Adam Dilahirkan ???

Ditulis oleh agorsiloku di/pada Juli 8, 2007

Beberapa postingan dari komentar yang berkenaan dengan proses penciptaan dan teori Darwin menuai banyak pandangan. Semua mengasyikan sebagai wacana, sambil merenungi “kebenaran” relatif yang dipahami manusia. Mas Aricloud berkomentar panjang lebar dan saya jadikan postingan tersendiri dengan judul sedikit menantang : Lho Kok, Nabi Adam dilahirkan? . Menarik juga yang disampaikan oleh Agus Mustofa yang bukunya beredar cukup luas. Beberapa buku beliau saya beli. Satu di antaranya judul yang juga sangat menantang : Ternyata Adam Dilahirkan, Padma Press, Surabaya, Tanpa tahun terbit. Agus Mustofa ini mengulas dalam bahasa yang relatif mudah dicerna, sederhana, dan cukup provokatif (termasuk juga untuk menjual tema-tema lainnya ). Menggabungkan pemahaman pada ilmu pengetahuan (bedakan ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan) serta kaitannya dengan taburan ayat-ayat Al Qur’an sebagai referensi pokok pembahasan.

Terlepas dari sependapat atau tidak, uraiannya memang cukup menarik untuk awam seperti saya ini. Dan cara membahasnya juga cukup lugas, logika pada ayat diusahakan dibahas lebih menyeluruh dari pada postingan-postingan pendek.

Menciptakan kamu sekalian.

Salah satu rujukan utama dari pandangan bahwa Manusia Pertama Bukan Adam (halaman 222 buku Agus Mustofa ini) tentu saja QS 7:11 (Al A’raaf) :

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: “Bersujudlah kamu kepada Adam”, maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.

Disimpulkan dari ayat di atas dengan adanya kata Kami telah menciptakan kamu (Adam) maka pada waktu itu telah banyak “manusia” di muka bumi. Baru kemudian memerintah para malaikat untuk bersujud kepada Adam. Agus Mustofa mengkritisi bahwa terjemahan Depag itu merujuk kata kamu sebagai Adam (tunggal – merujuk pada Nabi Adam). Padahal kata kum bermakna jamak.

Yap… memang, pada beberapa kasus terjemahan depag ini saya juga sering merasa rada bingung apalagi dengan penguasaan bahasa arab yang hanya tanya sini situ, menjadi tidak mudah. Untunglah ada internet yang juga membantu karena mudah kita mencari penerjemahan dari berbagai bahasa (terutama bhs Inggris atau Melayu) sehingga setidaknya kita bisa punya pembanding.

Tanda kurung (Adam) seolah merujuk pada sejumlah “manusia” sehingga dari situ diambilah kesimpulan bahwa Adam bukan manusia pertama, tapi”manusia” yang dipilih oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi ini. Begitulah kira-kira yang saya tangkap dari uraian bernas Pak Agus Mustofa ini.

Sebagai wacana berpikir, bolehkan saya berpikir berbeda :

Kata Kami, selalu merujuk ada institusi lain selain Allah (yang tentu saja ciptaanNya juga). Jadi, kalau Allah berkata Kami bentuk tubuhmu. Maka ada materi lain yang membangun pelaksanaan perintah membentuk tubuhmu….

Kata Kum yang berarti kamu yang jamak (kamu sekalian) yang dalam terjemahan depag diberi tanda kurung Adam, patut kita renungi kembali. Betulkah tanda kurung itu?. Betulkah merujuk pada Adam (sejumlah manusia). Ataukah saat itu ada Jin, Malaikat, dan Adam?. Apakah pernyataan kami bentuk tubuhmu itu untuk bangsa manusia?. Apakah jin, malaikat tidak punya bentuk tubuh?.

Kemudian ayat ini berlanjut dengan kalimat : … Kemudian Kami katakan kepada Malaikat : …..

Jangan lupakan pula yang namanya mahluk yang diciptakan Allah, ada yang dijelaskan kepada manusia ada yang tidak. Merujuk bahwa pernyataan : Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (sekalian) sebagai merujuk hanya kepada Adam memang mempersepsikan rujukan pada manusia saja. Namun, melihat komunikasi pada ayat tersebut, tampak bahwa audiens di depan Allah pada saat itu bukan hanya Adam. Jadi, rasanya sih, kurang tepat juga kalau kata KUM itu merujuk hanya pada manusia saja.

Ini hanya sedikit catatan perbedaan saya setelah membaca buku beliau : Ternyata Adam Dilahirkan.

Ada beberapa subtema lainnya yang juga ingin saya kritisi lagi pada kesempatan lain. Namun, bagaimanapun sebagai buku yang memperluas wawasan, bumi sebagai rahim (tempat bertumbuhnya benih segala jenis kehidupan), pandangan beliau menarik dan luas. Membacanya dengan jernih dan hati-hati akan membuka wawasan dan cara pandang yang lebih luas. Insya Allah saya ingin memiliki semua buku beliau (ikutan promosi).

Betapa luas dan dalamnya setiap ayat, apalagi dalam pemahaman yang seperti disampaikan Agus Mustofa : “pahami secara holistik”.

Selebihnya, wallahu ‘alam.