Jumat, 18 Desember 2015

Review Film : Bolgen aka The Wave (2015)

Kali ini saya akan Mereview sebuah film tentang bencana dari negara Norwegia. Saat akan menonton film bencana, ada beberapa aspek yang kita ketahui dari awal, yaitu akan ada bencana dan akan ada usaha penyelamatan. Maka jika tidak digarap dengan baik aspek yang lain maka film hanya akan menjadi film sampah, contoh jelas film bencana yang gagal total adalah "2012". "2012" gagal karena hanya menonjolkan aspek bencana tanpa mempedulikan aspek lain seperti drama dan konflik, bahkan "2012" dari sisi bencana nya saja tidak sukses, terbukti saya tidak takut sama sekali dengan semua bencana super yang dimunculkan di film itu. Untungnya Bolgen tidak seperti itu, mungkin karena sadar akan kualitas efek yang tidak sebagus Hollywood maka aspek yang ditonjolkan adalah aspek yang lain.

Bolgen mengambil setting di sebuah daerah bernama Geiranger dimana itu adalah sebuah desa di pinggir perairan dan dikelilingi Gunung. Sedari Awal kita sudah diberitahu bahwa bencana nya adalah tsunami dan penyebabnya ada gunung yang longsor. Namun itu tidak menjadikan kekurangan karena aspek lain cukup membuat saya fokus menonton film ini.

Sekarang kita bahas kekurangannya dulu. Pertama yang saya cermati adalah efek yang digunakan untuk bencana, jelas kalah jauh dari Hollywood. Efek Animasi yang terlihat kasar menjadi agak kurang nyaman. kekurangan kedua adalah banyak terjadi adegan serba kebetulan yang tak manusiawi. seperti adegan 2 orang yang bahkan tak saling mengenal tapi berani berkorban nyawa, atau adegan aktor utama yang terhempas ombak tsunami tapi masih punya kekuatan untuk berjalan jauh dan menyelamatkan keluarganya.


Sekarang kita bahas kelebihannya. kelebihan pertama dari film ini adalah akting para pemainnya yang sangat baik, jadi meskipun kisah klise konflik keluarga kembali dimunculkan namun akting para pemain membuat konflik cukup terasa dalam. Akting terbaik saya berikan kepada Ane Dahl Torp karena dia berhasil memunculkan sosok wanita yang tangguh yang mampu bertahan dari bencana tsunami. Kedua adalah tempo ketegangan film lumayan baik, sehingga saya dibuat gelisah saat gunung mulai longsor dan sirine dinyalakan, sungguh 10 menit yang menegangkan. Kelebihan yang terakhir adalah sinematografis yang baik membuat film ini dapat menonjolkan keindahan Norwegia, tidak bisa dipungkiri bahwa dibuatnya film ini akan meningkatkan pariwisata Norwegia terutama untuk daerah lokasi syuting film ini.


Secara keseluruhan film ini layak untuk ditonton, sebuah film bencana yang sukses dengan tujuan utamanya, yaitu membuat para penonton tegang. Drama keluarga yang emosional sehingga membuat saya bersimpati dengan karakter yang ada dalam film ini. Kekurangan minor seperti dari sisi efek bencana bisa di toleransi karna sebenarnya film ini sudah mengakali dengan bencana yang terjadi saat pagi hari. Intinya film ini bagus dan saya jadi ingin pergi ke Norwegia.